Selasa, 11 Januari 2011

Pertentangan Sosial

Teori konflik sosial adalah suatu yang berpendapat bahwa individu-individu dan kelompok( kelas sosial )dalam masyarakat memiliki jumlah yang berbeda bahan material dan sumber daya yang tidak(yang kaya vs orang miskin)dan bahwa kelompok-kelompok yang lebih kuat penggunaan kekuasaan dalam untuk mengeksploitasi kelompok-kelompok dengan daya yang lebih kecil.

Sering kita temui keadaan dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal.Tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan.Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang-kadang tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.Sudah tentu sebabnya,misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan.

Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan.Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu,misalnya pada kelompok etnis,kelompok agama,kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.

Dua metode yang ini eksploitasi dilakukan adalah melalui kekuatan fisik dan ekonomi.Sebelumnya konflik teoretisi sosial berpendapat bahwa uang adalah mekanisme yang menciptakan kekacauan sosial.Teori lebih lanjut menyatakan bahwa masyarakat diciptakan dari berlangsung konflik sosial antara berbagai kelompok.Hal ini juga mengacu pada berbagai jenis interaksi sosial yang positif yang mungkin terjadi dalam hubungan sosial.

Pada umumnya,hubungan sosial terdiri daripada masyarakat,maka kita dan masyarakat lain di lihat mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi dalam hubungan tersebut,yang terdapat unsur ganjaran,pengorbanan dan keuntungan.Jadi,perilaku sosial terdiri atas pertukaran paling sedikit antara dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi.Misalnya,pola-pola perilaku di tempat kerja,percintaan, perkawinan,dan persahabatan.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya,misalnya kebencian atau permusuhan.Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat.

Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :

1.Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
2.Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3.Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.


Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :

1.Elimination,yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik.
2.Subjugation atau domination,artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
3.Mjority Rule,artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan,tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4.Minority Consent,artinya kelompok mayoritas yang memenangkan,namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5.Compromise,artinya kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.Integration,artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Prasangka(prejudice)diartikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu.Prasangka ini sebagian besar sifatnya apriori,mendahului pengalaman sendiri(tidak berdasarkan pengalaman sendiri),karena merupakan hasil peniruan atau pengoperan langsung pola orang lain.

Prasangka bisa diartikan suatu sikap yang telampau tergesa-gesa,berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat,sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi(terlalu menyederhanakan)terhadap sesuatu realita.


Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
1. Berlatar belakang sejarah.
2. Dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3. Bersumber dari factor kepribadian.
4. Berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.


Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai :
1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi.
2. Perluasan kesempatan belajar.
3. Sikap terbuka dan sikap lapang. referensi: http://www.gunadarma.ac.id/

0 komentar:

Posting Komentar