This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 24 Juli 2013

Peluang Pasar Game di Indonesia



Indonesia sebagai bangsa yang memiliki penduduk banyak tentunya cocok jika dijadikan sebagai pasar game online asing. Hal itu disebabkan orang Indonesia cenderung mengikuti trend yang muncul dan kemudian hilang. Bahkan ada yang menarik apabilla kita melihat fenomena media sosial akhir-akhir ini di Indonesia. Beberapa platform mulai mendeklarasikan dirinya sebagai platform permainan (game) online.

Friendster contonya, seperti yang ditulis dalam blog dailysocial sebuah platform media sosial yang pernah naik daun dan sangat populer di Indonesia, me-relaunchdirinya sebagai online gaming platform. Nah selain Friendster, mig33 yang mempunyai user puluhan juta di Asia Tenggara mulai merencanakan untuk menjual virtual goods di pasar Asia dan memindahkan kantornya ke Singapura. Bahkan Nokia pun mengadakan Game Developer War yang saya lihat cukup sukses menjaring dan mempublikasi bibit-bibit potensial game developer lokal Indonesia.

Langkah masuk ke industri game, saya cukup logis mengingat suatu website maupun platform sekarang sudah tidak bisa hanya mengandalkan jumlah hit semata. Parameter lain seperti hang time juga menentukan seberapa menariknya suatu website maupun platform di mata user, dan game adalah cara paling jitu untuk menjaga user memakai website/platform tersebut.

Dan kalo kita lihat bersama salah satu kunci kesuksesan Facebook adalah adanya game-game yang dibuat Zynga di platform tersebut yang berhasil menarik user baru untuk masuk menjadi Facebooker dan juga memberikan nilai tambah pada existing userdengan memberikan media engangement melalui permainan online.

Kalo kita melihat 10 tahun terakhir ini, permainan elektronik atau yang kita sering sebut dengan game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini bisa kita lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game center yang muncul. Game center itu sendiri tidak seperti halnya warnet, mereka memiliki pelanggan tetap yang lebih banyak daripada warnet. Inilah yang membuat game center hampir selalu ramai dikunjungi.

Lalu apa sih sebetulnya definisi dari Game Online?, menurut definisi yang saya baca dari Wikipedia http://en.wikipedia.org/wiki/Online_game Game Online atau sering disebut Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet).

Bila dilihat dari Sejarah dan Perkembangan Game Online yang ada saat ini dimana perkembangan game online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi
komputer dan jaringan computer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan
cerminan dari pesatnya jaringan computer yang dahulunya berskala kecil (small local network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang.

Games Online saat ini tidaklah sama seperti ketika games online diperkenalkan untuk pertama kalinya. Pada saat muncul pertama kalinya tahun 1960, computer hanya bisa dipakai untuk 2 orang saja untuk bermain game. Lalu muncullah computer dengan kemampuan time-sharing sehingga pemain yang bisa memainkan game tersebut bisa lebih banyak dan tidak harus berada di suatu ruangan yang sama (Multiplayer Games).

Sehingga pada tahun 1970 ketika muncul jaringan computer berbasis paket (packet based computer networking), jaringan computer tidak hanya sebatas LAN saja tetapi sudah mencakup WAN dan menjadi Internet. Game online pertama kali muncul kebanyakan adalah game-game simulasi perang ataupun pesawat yang dipakai untuk kepentingan militer yang akhirnya dilepas lalu dikomersialkan, game-game ini kemudian menginspirasi game-game yang lain muncul dan berkembang. Pada tahun 2001 adalah puncak dari demam dotcom, sehingga penyebaran informasi mengenai game online semakin cepat.

Perkembangan dari Games Online di Indonesia itu sendiri berawal dimana game online yang ada di Indonesia dimulai oleh game Nexia pada tahun 2001. Nexia merupakan game online pertama yang sangat populer karena saat itu belum ada game online yang booming di Indonesia pada waktu itu. Game online yang beredar di Indonesia sendiri cukup beragam, mulai dari yang bergenre action, sport, maupun RPG(role-playing game), bahkan sayapun sempat melihat orang yang sangat menyukai game tersebut, tapi menurut saya game itu sangat payah karena grafisnya hanya 2 dimensi dan pergerakannya sangat dibatasi layaknya game RPG biasa.

Namun seiring teknologi semakin maju, muncullah game yaitu Ragnarok Online, game ini saat itu sampai sekarang dibawa oleh PT. Lyto dan menjadi game yang terbaik pada saat itu. Pemainnya pun sangat banyak, mulai dari SD hingga anak kuliahan. Efek yang ditimbulkan Ragnarok Online bagi pembuat game lainnya yaitu semuanya seakan-akan ingin membuat game 3 dimensi yang lebih baik dari pada Ragnarok sendiri, sehingga setelah itu muncul game-game seperti Real Force (RF), Seal Online, Gunbound dan masih banyak lagi. Ada lagi yang sempat booming yaitu Counter Strike, karena tidak semua orang menyukai tipe permainan MMORPG (Multiplayer Massive Online Role Playing Game). Hingga saat ini jumlah pemain Counter Strike berkurang karena sempat terjadi permasalahan pada lisensi dan para pemain mulai pindah menggunakan game sejenis yaitu Point Blank yang ramai digunakan saat ini.

Untuk Tipe-Tipe Game Online (Game Type) yang ada dan popular dimainkan saat ini adalah;

First Person Shooter atau yang disingkat (FPS), sesuai judulnya game ini mengambil pandangan orang pertama pada gamenya sehingga seolah-olah kita sendiri yang berada dalam game tersebut, kebanyakan game ini mengambil setting peperangan dengan senjata-senjata militer (di indonesia game jenis ini sering disebut game tembak-tembakan).

Real-Time Strategy, merupakan game yang permainannya menekankan kepada
kehebatan strategi pemainnya, biasanya pemain memainkan tidak hanya 1 karakter saja
akan tetapi banyak karakter.

Cross-Platform Online, merupakan game yang dapat dimainkan secara online dengan
hardware yang berbeda misalnya saja need for speed undercover dapat dimainkan secara
online dari PC maupun Xbox 360(Xbox 360 merupakan hardware/console game yang
memiliki konektivitas ke internet sehingga dapat bermain secara online).

Browser Games, merupakan game yang dimainkan pada browser seperti Firefox, Opera,
IE. Syarat dimana sebuah browser dapat memainkan game ini adalah browser sudah
mendukung javascript, php, maupun flash.

Massive Multiplayer Online Games atau yang disingkat dengan (MMO), adalah game dimana pemain bermain dalam dunia yang skalanya besar (>100 pemain), setiap pemain dapat berinteraksi langsung seperti halnya dunia nyata.

Sedangkan berdasarkan Teknologi Graphics sebuah Online Game bisa dibagi berdasarkan teknologi Graphics antara lain;

2 Dimensi, game yang mengadopsi teknologi ini rata-rata game yang termasuk ringan,
tidak membebani system. Tetapi game dengan kualitas gambar 2D tidak enak dilihat apabila dibandingkan dengan game 3D sehingga rata-rata game online sekarang mengadopsi teknologi 2,5D yaitu dimana karakter yang dimainkan masih berupa 2D akan tetapi lingkungannya sudah mengadopsi 3D.

3 Dimensi, game bertipe 3 DImensi merupakan game dengan grapis yang baik dalam penggambaran secara realita, kebanyakan game-game ini memiliki perpindahan kamera (angle) hingga 360 derajat sehingga kita bisa melihat secara keseluruhan dunia games tersebut. Akan tetapi game 3D meminta spesifikasi komputer yang lumayan tinggi agar tampilan 3 Dimensi game tersebut ditampilkan secara sempurna.

Nah dari sisi Monetization dari sebuah Online Game selalu mengacu kepada sifat Transaksi Base atau berdasarkan cara transaksi pembayaran. Maksud dari cara pembayaran ini adalah bagaimana perusahaan game online mendapatkan uang dari game/produknya dan oleh sebab itu maka ada beberapa kategori untuk games online dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

Pay Per Item, game yang berada pada category ini merupakan game yang bisa diinstall atau dimainkan secara gratis, dan game ini biasanya mengenakan biaya pada pemainnya apabila pemainnya ingin cepat menaikkan level atau membeli barang (item) langka yang tidak pernah dijumpai pada permainan. Jenis game seperti ini yang paling dijumpai di Indonesia. Contoh: Gunbound, Ragnarok, Ghost Online,dll.

Pay per Play, game ini harus dibeli dan diinstal secara legal karena pada saat diinstal game terebut akan mendaftarkan pemain ke internet langsung dan apabila yang diinstal adalah program bajakan maka secara otomatis system akan memblokirnya. Contoh: War of Warcraft,dll.

Apabila kita lihat di sisi Dampak baik dan Buruknya dari sebuah Game Online tidak hanya mempengaruhi kehidupan social pemainnya dalam dunia nyata tetapi juga terkadang mempengaruhi kejiwaan seseorang apabila memainkannya terlalu lama. Seperti yang dilansir ketok.com, gara-gara sebuah game, seorang pemuda di amerika serikat nekad menusuk temannya sendiri. Bahkan anak-anak yang kecanduan bermain game sering membolos dari sekolahnya agar bisa melanjutkan petualangannya di dunia maya.

Akan tetapi dari segi bisnis, game online masih memiliki prospek bagus kedepannya. Dengan kehadiran games online ini, orang-orang bisa menciptakan lapangan kerja sendiri yaitu games center, atau menjadi pen gembang games sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Game online juga bisa meningkatkan kemampuan bekerja sama pada otak anak seperti yang dilansir ketok.com.

Kalo saya coba Petakan Bisnis Game di Indonesia ini, di mana baru-baru ini tersiar kabar bahwa para pengkreasi game legendaris yang mencetak game Hitman berkunjung ke Indonesia dengan menyebutkan bahwa dengan potensi penduduk 320 juta jiwa, Indonesia menjadi potensi bisnis yang menggiurkan dan secara umum peta bisnis game di Indonesia bisa di identifikasi melalui tiga (3) macam yaitu;

Bisnis Game Online, Bisnis game online ini makin pesat pertumbuhannya. Meski disebut memiliki dampak berbahaya, namun minat akan game online seperti Point Blank justru semakin menjadi-jadi. Terbukti bisnis game macam ini bertebaran di kota sampai pedesaan. Bahkan, user pun bisa berbisnis dari game seperti ini. Misalnya jual beli chip poker maupun kode-kode untuk meng-upgrade figur dari game online tersebut. Keuntungannya pun terbilang lumayan besar. Bisa mencapai jutaan.

Bisnis Game Konsol, Nah, kalau ini yang berupa playstation, playsation portable (psp), sega, nintendo, dan lain-lain. Game yang banyak diminati bisnis ini utamanya permainan bola populer, sebut saja Pro Evolution Soccer yang banyak fans fanatiknya. Bisnis ini sempat booming di era 2000-an. Kala itu terjadi euforia playstation (PS) satu, di mana-mana mudah dijumpai rental PS.
Strategi bisnis game konsol biasanya sering di-mix (silang). Misalnya, rental PS sekaligus juga sewa futsal atau menjual makanan dan minuman ringan. Semua dikemas dalam satu tempat agar pengunjung bisa mempunyai banyak pilihan.

Bisnis Pengembang Game, Bisnis yang lebih dikenal dengan sebutan game developer ini membuat, mengkreasi dan menciptakan game-game bagi industri. Target mereka umumnya masih menjangkau lokal. Banyak game yang diciptakan dengan nuansa kedaerahan atau ala Indonesia. Game ini termasuk kategori industri kreatif. Industri seperti ini belum terlalu tren, tapi beberapa tahun ke depan diyakini akan semakin diminati.

Sehingga dari tulisan diatas, saya boleh menyimpulkan bahwa dalam perjalanannya, games online telah menjalani perkembangan yang pesat, baik dari segi teknologinya maupun dari ragam jenisnya. Games online juga sudah mempengaruhi cara kita bersosialisasi dengan orang lain. Games online membuat kita dapat berinteraksi secara tidak langsung dengan orang lain.

Bahkan online game bukan merupakan hal baru di Indonesia. Publisher-publisher online game seperti Lyto yang berhasil mengambil pendapatan milyaran rupiah dari Ragnarok Online, Rising Force Online, dan masih banyak lagi. Ada lagi Megaxus yang sukses dengan Audition Online yang dibranding di Indonesia dengan nama AyoDance, dan yang paling baru yang penulis ketahui adalah Point Blank yang dipublish oleh Gemscool. Mungkin nama-nama mereka kurang populer di dunia startup Indonesia, mengingat sebagian besar startup Indonesia berbasis web, tetapi model monetisasinya merupakan salah satu yang paling sukses di Indonesia. Issue-issue seperti belum adanya online payment system dan rendahnya adopsi kartu kredit tidak menghalangi mereka memonetisasi usernya, selain tentu saja mempunyai komunitas yang mempunyai ribuan anggota.

Cara mereka memonetisasi player adalah menggunakan cara yang paling familiar di masyarakat Indonesia, yaitu penjualan virtual goods. Mereka juga menerbitkan voucher dalam beberapa nominal baik voucher fisik maupun melalui gateway seperti GudangVoucher (GV), IndoMOG dan layanan sejenis. Voucher tersebut dapat ditukarkan dengan cash atau koin untuk nantinya ditukarkan dengan virtual goods yang ada di dalam game mereka. Metode virtual goods ini lebih menarik untuk masyarakat Indonesia daripada berlangganan (subscription). Dengan penjualanvirtual goods mereka bisa menjanjikan game mereka free for lifetime tetapi membutuhkan item-item tertentu untuk memudahkan menaklukkan game tersebut, atau sekedar untuk mempercantik avatar seperti apa yang terjadi dalam Audition/Ayodance. Ya, berbagai macam aksesori yang cantik dan blink-blink akan menaikkan gengsi si pemegang karakter.

Dan untuk diketahui, perusahaan tersebut adalah publisher di mana mereka hanya boleh memasarkan gamenya di wilayah tertentu. Biasanya hanya untuk pasar Indonesia. Ya pasar lokal yang selama ini digaung-gaungkan dalam berbagai developer event maupun business event. Mengapa? Karena mereka adalah publisher, bukan developer.

Hampir kesuluruhan game yang mereka publish adalah game yang berasal dari Korea seperti Gravity, CCR Korea dan NCSoft. Publisher harus memegang regional license untuk bisa menjual/mempublish game tersebut. Pilihan mereka terbetas. Misalkan mempunyai regional license Indonesia. Maka, publisher tersebut harus menutup akses ke Singapura dan Malaysia misalnya, dan hanya melayani pasar lokal Indonesia.

Dengan mulai banyaknya bermunculan platform game ini, lengkap dengan cara monetisasinya baik voucher maupun potong pulsa. Saya berharap semoga game developer lokal bisa melayani pasarnya sendiri. Tanpa bergantung pada adanya payment gateway yang praktis dan mudah di Indonesia, yang sampai sekarang traksinya masih kurang menurut saya, developer lokal masih bisa membuat produk yang menjadi tuan rumah sendiri dan menghidupi dirinya sendiri.